Pulang Kampung (2)

(Istirahat di POM bensin Cisaga-Ciamis)

Dari Kebumen menuju kota Bandung. Beberapa hari di kampung, kini saatnya kembali cari dolaran di rantau, Bandung. Setelah mengetahui kondisi aspal jalan di jalur Lumbir-Karang Pucung rusak parah, kami pun berencana kembali ke bandung pada waktu pagi hari.
Pengalaman sebelumnya, kapok soalnya jika melewati jalur tersebut malam-malam. Repot, khawatir masuk lubang roda sepeda motornya, wah bisa gawat.

 24 Juni 2013 kami bertiga bertolak dari Kebumen menuju Bandung menggunakan sepeda motor pagi-pagi. Asumsi saya, jika kesiangan khawatir macet. Namun ternyata asumsi saya salah. jalanan ternyata begitu lengang.

POM bensin Cisaga-Ciamis

Setelah keluar dari daerah karang Pucung, tepatnya saya juga tidak tahu daerah mana, jalanana begitu halus, lurus, mulus dan sepi. Ini pengalaman yang tidak pernah saya lupakan. Sepeda motor saya pacu pada angka 60 pada spedometer. Tidak ada obrolan, tidak ada orang menyeberang jalan, tidak ada kendaraan lain. Ini yang membuat saya merasa begitu mengantuk. Mau istirahat sebentar, tapi tanggung. Sepeda motor terus melaju dengan kecepatan yang konstan. Rasa kantuk semakin menjadi. Namun saya tetap berusaha konsentrasai dengan jalan didepan. Hingga pada satu saat, konsentrasi hilang dan tiba-tiba saya sudah menemukan kondisi dimana kedua ban motor tidak lagi berada diatas aspal, tapi sudah hampir masuk ke selokan yang berada di pinggir kiri jalan.

Istri saya menjerit, saya pun kaget bukan kepalang. Namun saya tetap memacu sepeda motor dengan kecepatan sama. Justru dari rasa kaget tersebut, rasa kantuk yang menggelayut seketika hilang. Kini saya pun bisa meneruskan perjalanan tanpa rasa kantuk lagi.

Saya berharap, ketika lebaran tiba tidak lama lagi, jalur tersebut sudah diperbaiki. kasihan sekali para pengendara kendaraan bermotor yang melintasi jalan tersebut. Tidak sedikit pengendara sepeda motor yang jatuh karena kondisi jalan tersebut. Semoga ini menjadi perhatian serius untuk dinas-dinas terkait.