REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, menggambarkan film 'Innocence of Muslims' sebagai serangan terburuk terhadap Islam.
Bahkan, ia menyatakan film yang mengolok-olok Nabi Muhammad SAW itu lebih buruk dari novel The Satanic Verses karya Salman Rushdie, pembakaran salinan Alquran di Afghanistan oleh militer Amerika Serikat, ataupun pembuatan karikatur Rasulullah SAW di media-media Eropa.
"Orang-orang yang menulis, menyutradarai dan memproduksi film ini akan tahu mereka akan dihukum, dimanapun mereka berada, dan tidak ada yang bisa melindungi mereka," kata Nasrallah seperti dinukil AP.
Karenanya, Nasrallah menyerukan kepada umat Islam dunia ikut memprotes film anti-Islam tersebut. "Seluruh dunia harus tahu Nabi (Muhammad SAW) memiliki pengikut yang tidak akan tinggal diam saat menghadapi penghinaan seperti ini," lugas Nasrallah. (baca: 'Dunia Harus Tahu Umat Islam Mencintai Rasulullah').
Peluncuran film 'Innocence of Muslims' memicu demonstrasi di Timur Tengah, Eropa, hingga Asia. Sebagian besar aksi demo tersebut berujung dengan bentrokan. Akibatnya, beberapa orang dilaporkan tewas termasuk Duta Besar AS untuk Libya, Christopher Stevens.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/12/09/18/majgma-innocence-of-muslims-serangan-terburuk-kepada-islam
Bahkan, ia menyatakan film yang mengolok-olok Nabi Muhammad SAW itu lebih buruk dari novel The Satanic Verses karya Salman Rushdie, pembakaran salinan Alquran di Afghanistan oleh militer Amerika Serikat, ataupun pembuatan karikatur Rasulullah SAW di media-media Eropa.
"Orang-orang yang menulis, menyutradarai dan memproduksi film ini akan tahu mereka akan dihukum, dimanapun mereka berada, dan tidak ada yang bisa melindungi mereka," kata Nasrallah seperti dinukil AP.
Karenanya, Nasrallah menyerukan kepada umat Islam dunia ikut memprotes film anti-Islam tersebut. "Seluruh dunia harus tahu Nabi (Muhammad SAW) memiliki pengikut yang tidak akan tinggal diam saat menghadapi penghinaan seperti ini," lugas Nasrallah. (baca: 'Dunia Harus Tahu Umat Islam Mencintai Rasulullah').
Peluncuran film 'Innocence of Muslims' memicu demonstrasi di Timur Tengah, Eropa, hingga Asia. Sebagian besar aksi demo tersebut berujung dengan bentrokan. Akibatnya, beberapa orang dilaporkan tewas termasuk Duta Besar AS untuk Libya, Christopher Stevens.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/12/09/18/majgma-innocence-of-muslims-serangan-terburuk-kepada-islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan komentar Anda